is. agar tidak bercanda. justru itu,
kenapa guru itu tidak berfikir kalau bisa saja mereka pacaran?. aku
keluar kelas dengan Syakira. setelah menunggu sopirku yang tidak juga
datang, Bray Verlando menghampiriku. "Hei, Ren. belom dijemput?"Tanyanya
sambil meminum sebotol sodanya. pas dengan dia bertanya Blackberryku
berbunyi ternyata mamah yang nelfon. aku minta izin ke Bray agar aku
mengangkat telfon dulu 'halo??' terdengar suara mamah disebrang sana 'ya
mah?' jawabku 'maaf sayang, hari ini papah meeting dan mamah ada rapat
di kantor dan pak Dito sakit. jadi kamu bisa pulang sendiri tidak?"kata
mamahku 'Ohaha, nggak papa aku pulang naik patas ACaja' lalu langsung
kututup telfon mamahku dengan perasaan kesal sebenarnya. "Hei Bray. gue
gadijemput gue pulang sendiri" kataku "Sejak kapan lo pulang
sendiri???ehh maaf, gue aja yang nganter. Oh ya, mau temenin gue ke
bioskop nonton Twilight breaking dawn 2 nggak??"kata Bray. "Aduh gimana
ya?? masih siang sih oke, gapapa" kataku mengangguk, lalu masuk ke mobil
Merchedez Benz nya. di bioskop aku tidak tau kenapa, aku tidak fokus ke
filmnya. melainkan aku tidak tau perasaanku ke Bray
Kamis,
Bray menjemputku pagi hari kesekolah, aku tidak tau. padahal kita belum mempunyai hubungan layaknya hanya sebagai teman'.
Jum'at,
Bray mengajaku ke teman kota. entah rasanya aku ingin dandan secantik mungkin ! inikah jatuh cinta ? ah tuhan ! aku tak tau apa yang terjadi pada diriku ! lalu setelah aku sampai ditaman kota. terlihat Bray duduk di bangku itu. lalu aku duduk disampingnya. lalu Bray mengatakan perasaanya padaku. tanpa berfikir lama ku balas perasaanya, dan sekarang kami layak dipanggil 'kekasih'
Sabtu,
Malam-malam Bray mengajakku lagi ke taman kota. tanpa kupikir panjang, kuterima ajakannya. setelah sampai. Bray menceritakan semuanya kepadaku. aku sedih mendengar ceritanya. ini adalah malam yang terahir aku dan Bray. "Sebab itu aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu" kata Bray padaku. Bray divonis penyakit. dan hidupnya hanya 6 bulan. dan besoklah ke 6 bulannya itu. aku dan Bray saling menyayangi. aku tak ingin Bray pergi..... kuhabiskan malam-malam terahirku dengan Bray. kami berpadu bibir dengan bibir. bibir yang lembut menemaniku di malam itu............ lalu Bray mengantarkanku pulang .
Minggu,
Aku pergi ke rumah Bray, disitu banyak orang. Bray menghebuskan nafas terahirnya. aku hanya bisa bersedih, berdoa, agar Bray tenang disana. sandainya waktu itu bisa diulang. dan menghabiskan waktu 'satu minggu bersamanya' dan dimulai dengan aku menabraknya waktu di koridor.
Kamis,
Bray menjemputku pagi hari kesekolah, aku tidak tau. padahal kita belum mempunyai hubungan layaknya hanya sebagai teman'.
Jum'at,
Bray mengajaku ke teman kota. entah rasanya aku ingin dandan secantik mungkin ! inikah jatuh cinta ? ah tuhan ! aku tak tau apa yang terjadi pada diriku ! lalu setelah aku sampai ditaman kota. terlihat Bray duduk di bangku itu. lalu aku duduk disampingnya. lalu Bray mengatakan perasaanya padaku. tanpa berfikir lama ku balas perasaanya, dan sekarang kami layak dipanggil 'kekasih'
Sabtu,
Malam-malam Bray mengajakku lagi ke taman kota. tanpa kupikir panjang, kuterima ajakannya. setelah sampai. Bray menceritakan semuanya kepadaku. aku sedih mendengar ceritanya. ini adalah malam yang terahir aku dan Bray. "Sebab itu aku ingin menghabiskan malam ini bersamamu" kata Bray padaku. Bray divonis penyakit. dan hidupnya hanya 6 bulan. dan besoklah ke 6 bulannya itu. aku dan Bray saling menyayangi. aku tak ingin Bray pergi..... kuhabiskan malam-malam terahirku dengan Bray. kami berpadu bibir dengan bibir. bibir yang lembut menemaniku di malam itu............ lalu Bray mengantarkanku pulang .
Minggu,
Aku pergi ke rumah Bray, disitu banyak orang. Bray menghebuskan nafas terahirnya. aku hanya bisa bersedih, berdoa, agar Bray tenang disana. sandainya waktu itu bisa diulang. dan menghabiskan waktu 'satu minggu bersamanya' dan dimulai dengan aku menabraknya waktu di koridor.
No comments:
Post a Comment
Jika ingin berkomentar silahkan ikuti aturan di bawah ini :
1. Berkomentarlah dengan sopan.
2. Komentar tidak mengandung unsur SARA.